Selasa, 28 Februari 2017

Shrink file log.ldf dalam Sql Server

Cara mengecilkan Log.ldf pada SQL Server 2014 :

Masuk / Login SQL Server Manager.
Check recovery model and switch to simple mode.
select @@VERSION
Output :
Microsoft SQL Server 2014 - 12.0.4213.0 (X64)
                Jun  9 2015 12:06:16
                Copyright (c) Microsoft Corporation
                Enterprise Edition: Core-based Licensing (64-bit) on Windows NT 6.3 <X64> (Build 9600: )

Klik kanan pada database misalkan SharePoint_Config > Properties

















Database Properties – SharePoint_config
Pilih Options     
Recovery model               : Full       => dirubah menjadi Simple
Klik OK






















Klik OK
Langkah selanjutnya :
Klik kanan pada database Tasks > Shrink > Files (click)



Setelah di click :
File type               : Data    => rubah menjadi Log
Klik OK
Note sebelum klik OK, copy.
Pilih Shrink action             : Realease unused space.
Curently allocated space (LDF)   : 267436.13 MB   (space)                 => sebelum
Curently allocated space (LDF)   : 0.80 MB             (space)                 => setelah OK






















Proses hapus log :






















Setelah selesai Shrink File – SharePoint_Config_log

Klik kanan pada database misalkan SharePoint_Config > Properties
Database Properties – SharePoint_config
Pilih Options :
Recovery model               : Simple                => rubah menjadi Full



Cara cepat mengecilkan log .ldf :
DBCC SHRINKFILE(test_SSIS_log, 50);
GO

-- test_SSIS_log  => log ldf
-- 50   => diupdate menjadi 50 mb log ldfnya

-- check log ldf setelah di eksekusi


Terima kasih.

Rabu, 18 November 2015

Create User Login pada Sharepoint 2013

Agan - agan ane langsung penjelasannya untuk create User Login: 

Hal pertama yang dilakukan adalah create user di Active Directory Users and Computers. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.


klik kanan pada User > New > User
Setelah diklik akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Isi kolom seperti capture dibawah ini.


Next >


Next > 


Klik Finish 

Setelah dilakukan create user di Active Directory maka selanjutnya login pada Sharepoint anda menggunakan User Administrator. 
Berikut langkah-langkahnya : 
1. Login ke Sharepoint anda menggunakan login Administrator.
2. Setelah login akan muncul tampilan sebagai berikut :


3. Pada gambar diatas atas kotak merah = SHARE  
    Klik SHARE
    Misalkan contoh : 

    Jika sudah di invite User & Permission nya lanjut klik Share.
    
    Silahkan mencoba Login Sharepoint yang anda create.

    note : 
    Jika pada saat Login muncul "Sorry, this list hasn't been shared with you"
    Jangan lakukan restart pada web service karena akan menyebabkan Binding-HTTPs hilang
    sehingga tidak bisa akses ke Sharepoint




Senin, 19 Oktober 2015

Mengoptimalkan Memory pada Windows


**Cara Defragmenter Windows 
 Cara Defragment windows 7, cara defragment, cara defragment windows 7, cara mengoptimalkan windows 7, cara defragment disk, how to defragment windows 7, defragment, tutorial defragment, tutorial defragment windows 7, langkah-langkah defragment, langkah-langkah defragment windows 7, Cara mendefragment windows 7, Cara defrag disk, cara defrag windows 7, defragment windows 7, disk defragmenter windows 7, disk defragmenter 
Defragment  adalah salah satu fasilitas bawaan windows yang berguna untuk menata ulang file dan folder sehingga menjadi rapi, manfaat dari defragment antara lain meningkatkan atau mengoptimalkan kecepatan mengakses file atau folder. Sekarang saya akan jelaskan cara Defragmenter Windows agar komputer lebih optimal/cepat :

Cara Defragment Untuk Mengoptimalkan Windows 7

atau


1. Pertama Buka Disk Defragmenter dengan cara klik start di search tulis Disk Defragmenter atau klik start - control panel - perfomance and information tools - advanced tool - open disk defragmenter.

defragment windows 7, analyze and defragment, cara defragment, cara defragment windows 7, cara mengoptimalkan windows 7, cara defragment disk, how to defragment windows 7, defragment, tutorial defragment, tutorial defragment windows 7, langkah-langkah defragment, langkah-langkah defragment windows 7, Cara mendefragment windows 7, Cara defrag disk, cara defrag windows 7, defragment windows 7, disk defragmenter windows 7, disk defragmenter
2. Setelah terbuka, pilih disk mana yang mau di defragment contoh pilih disk C setelah itu klik Analyze disk.
3. Setelah proses Analyze disk selesaiklik Defragment disk dan tunggu sampai selesai lalu Close.

4. Usahakan untuk tidak membuka program lain agar proses defragment lebih optimal. Sebaiknya hal ini dilakukan secara rutin misalnya seminggu atau sebulan sekali.

Selamat mencoba.

Rabu, 23 September 2015

Reset password pada windows server 2012 R2

Cara me-reset password pada windows server 2012 R2 :
Searce Server Manager setelah muncul klik Tools & klik Active Directory Users and Computers 

Klik User cari user yang akan di reset misalkan Bimo.
Klik kanan pada User Bimo dan klik Reset Password...

 Masukkan password yang anda inginkan 

Setelah dirubah silahkan sign out coba login kembali dengan password baru.

Silahkan mencoba.

 

Selasa, 22 September 2015

Create Add User Remote Desktop Windows Server 2012 R2

Create Add user remote dekstop pada windows server 2012 R2 :
Searce : Active Directory User and Computers

Klik kanan pada User pilih New klik User
Isi kolom dibawah ini misalkan :
Full name : Sidiq


Masukkan password yang anda inginkan (bebas).
Checklist : Password never expires

Next klik Finish 


Kembali ke Active Directory User And Computers 
Pilih Builtin 
Klik kanan pada Administrator pilih Properties 

Pilih Members Lanjut 

Klik Add lalu ketik user Login misalkan - Sidiq
Klik Check Names lalu klik OK


Silahkan mencoba gan...

Selasa, 18 September 2012

Apa Itu BI?


Secara singkat, Business Intelligence atau lebih sering disingkat BI (dibaca : bi - ai) adalah Seperangkat solusi sistem informasi yang dapat menuntun kepada percepatan pengambilan keputusan dalam tingkat akurasi yang tinggi (valid).

Apa itu BI? Business Intelligence Software (BI) secara singkat juga dikenal sebagai dashboard. Ini karena secara umum BI berfungsi seperti halnya dashboard pada kendaraan. BI memberikan metrik (ukuran-ukuran) yang menentukan performa kendaraan (organisasi). BI juga memberikan informasi kondisi internal, seperti halnya suhu pada kendaraan. Dan BI juga memberikan sinyal-sinyal pada pengemudi bila terjadi kesalahan pada kendaraan, seperti bila bensin akan habis pada kendaraan. Semuanya berguna bagi pengemudi agar mampu mengendalikan kendaraannya dengan lebih baik dan mampu membuat keputusan yang tepat dengan lebih cepat.

Pada prakteknya, BI akan berfungsi sebagai analis, penghitung score card, sekaligus memberikan rekomendasi pada user terhadap tindakan yang sebaiknya diambil. Dengan menjalankan fungsi dashboard, user BI akan mengenali potensi ketidakberesan pada perusahaan sekaligus dengan penyebabnya sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang besar.

BI akan berfungsi memberikan advance alarm, memberikan informasi trend dan melakukan benchmark. Jadi kenapa perusahaan harus mengadopsi dashboard?
Ada 7 keunggulan utama BI yang akan memberikan value bagi perusahaan:

1.   Konsolidasi informasi
Dengan BI dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu platform dan disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) keseluruh organisasi. Dengan ketiadaan information assymmetry, kolaborasi dankonsolidasi di dalam perusahaan dapat diperkuat. Dengan konsolidasi, maka dapat dimungkinkan pembuatan cross-functional dan corporate-wide reports. Meskipun harus diakui, benefit ini juga mampu disediakan oleh software ERP.
2.    In-depth reporting
Software Business Process Management (BPM) memang mampu memberikan report dan analisis, namun cukup sederhana dan hanya bertolak pada kondisi intern. Sedangkan BI mampu menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis yang lebih besar pada level strategis.
3.    Customized Graphic User Interface (GUI)
Beberapa ERP memang berusaha membuat tampilan GUI yang user friendly, namunBI melangkah lebih jauh dengan menyediakan fasilitas kustomisasi GUI. Sehingga tampilan GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
4.   Sedikit masalah teknis Ini  
karena -pertama- sifatnya yang user friendly meminimasi kemungkinan operating error dari user, dan -kedua- BI hanya merupakan software pada layer teratas (information processing) dan bukan business process management.
5.   Biaya pengadaan rendah 
Karena BI hanya software yang bekerja pada layer teratas dari pengolahan informasi, harga software-nya tidak semahal ERP. Biaya pengadaannya pun menjadi lebih murah dibandingkan ERP.
6.   Flexible databank  
BI membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP sebagai pemasok data bank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard, namun BI juga dapat bekerja dari data bank yang dibuat terpisah. BI pun menjadi terbuka untuk digunakan oleh analis profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat sekunder.
7.   Responsiveness 
Sifat dashboard (BI) lain yang tidak dimiliki oleh ERP adalah dalam hal kecepatan (responsiveness). Misalnya pada penghitungan service level sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI). Fungsi dashboard akan memberikan peringatan kepada user sebelum batas bawah dalam service level (lower limit) terlampaui. Akibatnya masalah bisa ditangani sebelum benar-benar muncul kepermukaan. Salah satu contoh pada industri kesehatan, penggunaan BI berjasa mencegah penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas (outbreak). Nama-nama vendor BI memang masih asing di Indonesia. Beberapa nama yang terkemuka antara lain Business Object, Cognos, Hyperion, MicroStrategy, SAS dan Bowstreet.
Di Amerika Utara dan Eropa, saat ini kustomer BI telah tersebar luas pada sektor industri-industri terbesar seperti bank, airline, energi, elektronik, kesehatan, agrikultur. Vendor-vendor BI juga telah berkolaborasi dengan vendor-vendor Supply-Chain, Operating System (Windows, Unix, Linux), dan software BPM seperti SAP, Oracle, IBM dan EMC. Kolaborasi ini menyebabkan kustomer yang mengimplementasikan BI tidak memiliki kesulitan dalam hal integrasi dengan sistem yang selama ini ada di organisasi mereka.

Bagaimana trend ke depan? Bila di Indonesia dashboard masih barang yang baru, di Amerika dan Eropa saat ini timbul kecenderungan pengguna BI turun dari level eksekutif ke level office worker. Penggunaan BI pun meluas, dari yang semula hanya ditujukan pada top-level decision-maker ternyata pada prakteknya sangat bermanfaat juga bagi daily decision-maker. Ini karena dashboard dengan setting metrik yang tepat bisa mengurangi waktu siklus pengolahan informasi dan pada akhirnya meningkatkan efektivitas karyawan dalam pengambilan keputusan.

Bagaimana dengan ukuran industri? Sebagaimana data terakhir pada pertengahan 2005 menunjukkan, 60% perusahaan AS yang berpendapatan di atas $100 juta telah mengimplementasi BI. 40% sisanya berencana implementasi sebelum 2006 berakhir.


Sekilas Gambar BI :
 
Uraian gambar :
Point 1. Source system
Point 2. ETL/ ELT
Point 3. Staging
Point 4. DataWarehouse
Point 5. Olap Cube
Point 6. Reporting tools

Penjelasan Uraian Gambar :
1. Source System
Bagian asal-muasal dimana sumber data untuk Data warehouse, bagian ini akan menentukan kualitas dari datawarehouse, karena jika sumber datanya kotor atau tidak akurat maka datawarehouse sendiri juga tidak akurat. (garbage in, garbage out). Sumber data bisa dalam bentuk database, text file, excel, dan struktur file yang bisa teridentifikasi atributnya.
2. ETL/ ELT ( Extract Transform Load/ Extract Load Transform )
Bagian ini bertugas untuk menarik data dari Source System dan menerjemahkan ke dalam struktur yang seragam. Design bagian ini biasanya memakan waktu yang lama, kemungkinan besar 70%-80% durasi proyek tersita oleh bagian ini.
3. Staging
Area ini adalah tempat penampungan sementara, analoginya seperti ini, sebuah gudang pabrik spare part mobil memiliki area dan rak yang terstruktur, bilamana ada barang yang baru sampai di gudang, maka bagian pergudangan akan pengecekan terhadap kuantitas dan kualitas barang, kemudian menyortir barang tersebut untuk ditempatkan ke area dan rak yang sudah diatur.
Sebelum data di-insert ke datawarehouse, harus diadakan proses validitas, cleansing, filter di staging, sehingga data yang dimasukkan ke datawarehouse menjadi valid dan bersih.
4. Data Warehouse
Area yang merupakan gudang dari data, struktur data di sini sudah dibuat/ di-optimisasi supaya bisa menangani permintaan data lebih cepat dibandingkan struktur data dari Source System. Biasanya strukturnya terdiri dari Fact table dan Dimension table, dan data dibuat se-detil mungkin ( row per row ), supaya bisa lebih fleksibel analisanya.
5. Olap Cube
Bagian ini cukup dideskripsikan dengan satu kata, yaitu agregat. Kenapa harus diagregat ? Karena biasanya seorang analis memerlukan analisa yang cepat dan dari berbagai perspektif, maka diperlukan sebuah mekanisme atau struktur data yang bisa di-agregat. Struktur ini biasanya dinamakan OLAP cube.
6. Reporting Tools
Yang terakhir adalah presentation layer-nya, bagian ini adalah tools yang digunakan oleh user atau analis bisnis untuk berinteraksi dengan Datawarehouse maupun Olap Cube. Contoh tools yang ada dipasaran yaitu Microsoft Office, Microsoft Performance Point, Pentaho BI, IBM Cognos BI, SPSS, Hyperion, etc. ( silakan googling deh, soalnya banyak hehe...)
Dengan adanya BI, diharapkan user bisnis memiliki keleluasaan dalam hal reporting, analisa dan monitoring. BI adalah project bisnis, sehingga dalam implementasinya yang menjadi project owner seharusnya datang dari departemen bisnis bukan IT.